26 February 2019

WASPADA DEMAM BERDARAH SAAT MUSIM HUJAN

WASPADA DEMAM BERDARAH SAAT MUSIM HUJAN

Musim hujan telah tiba sehingga meningkatkan intensitas hujan di beberapa wilayah. Beberapa penyakit yang menjadi trend saat musim hujan tiba, salah satunya adalah demam berdarah dengue (DBD).

Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini dapat menimbulkan penyakit dan bila tidak dapat ditangani dengan baik dapat berujung dengan kematian. \

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kemenkes RI, disebutkan distribusi penyakit suspek DBD sejak minggu pertama 2018 hingga minggu pertama 2019 tertinggi ada di Jawa Timur, tercatat jumlah suspek DBD 700 orang, diikuti Jawa Tengah 512 orang dan Jawa Barat 401 orang. Suspek DBD, artinya belum tentu positif kasus DBD namun harus menjadi kewaspadaan oleh masyarakat dan pemerintah.

Perilaku masyarakat yang kurang sadar terhadap pemberantasan sarang nyamuk seperti tidak menutup tempat penampungan air dengan rapat, tidak menutup tempat sampah serta membiarkan adanya genangan air, akan menciptakan tempat nyamuk untuk berkembang biak.

Oleh karena itu, strategi pencegahan dan pengendalian DBD perlu untuk ditingkatkan seperti menciptakan gerakan masyarakat hidup sehat melalui 3M, yaitu menguras tempat – tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang – barang bekas yang dapat menampung air.

Kegiatan ‘Satu Rumah Satu Jumantik’ dapat dilakukan pada setiap rumah dengan memiliki satu orang yang melakukan pemantauan jentik nyamuk dan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan sendiri.

Pencegahan dapat juga dilakukan dengan ikan pemakan jentik,  fogging, menaburkan larvasida pada tempat yang tidak mungkin dilakukan pengurasan air atau genangan air. Larvasida berfungsi untuk membunuh larva nyamuk.

Virus dengue biasanya menginfeksi nyamuk aedes betina saat dia menghisap darah dari seseorang yang sedang dalam fase demam akut (viraemia), yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah demam timbul. Nyamuk menjadi infektif 8-12 hari (periode inkubasi ekstrinsik) sesudah menghisap darah penderita yang sedang viremia dan tetap infektif selama hidupnya.

Setelah melalui periode inkubasi ekstrinsik tersebut, kelenjar ludah nyamuk bersangkutan akan terinfeksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk tersebut menggigit dan mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan ke tubuh orang lain. Setelah masa inkubasi di tubuh manusia selama 34 hari (rata-rata selama 4-6 hari) timbul gejala awal penyakit.

Gejala awal DBD antara lain demam tinggi mendadak berlangsung sepanjang hari, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung, kadang disertai adanya tanda – tanda perdarahan, pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan nyeri ulu hati, perdarahan saluran cerna, syok, hingga kematian. Masa inkubasi penyakit ini 3-14 hari, tetapi pada umumnya 4-7 hari.

DBD menyerang pembuluh darah yang menyebabkan indikator trombosit turun drastis. Kasus meninggalnya seseorang karena mengalami shock pembuluh darah.


Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/k8673307/public_html/responsiveweb/wp-includes/class-wp-comment-query.php on line 399

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *