Mengenal Tentang Mobile Crane & Cara Kerjanya

Mengenal Tentang Mobile Crane & Cara Kerjanya

Apa Itu Mobile Crane

Apa Itu Mobile Crane ?

Crane sendiri merupakan alat berat yang digunakan untuk membantu kegiatan angkat angkut benda dan lainnya, nah Mobile Crane sendiri merupakan salah satu crane yang memiliki mobilitas tingkat tinggi dan bisa digunakan dibanyak area kerja.

Jadi sangat mudah untuk dibawa kemana – mana karena seperti mobil, nah Mobile Crane sendiri memiliki ciri khas khusus dibandingkan dengan Crane lainnya, yaitu Mobile Crane memiliki kaki – kaki yang digunakan saat akan mengoperasikan Crane, kaki – kaki tersebut bernama Outrigger.

Bagaimana Cara Kerja Mobile Crane ?

Cara Kerja Mobile Crane

Mobile crane sendiri memiliki 2 bagian penting, yaitu Lower Part ( Bagian Bawah ) & Upper Part ( Bagian Atas ), nah kedua bagian ini dihubungkan dengan Turntable ( Meja Putar ) yang membuat Crane ini bisa bergerak secara vertical.

Kemudian ada tiang utama ditopang oleh bagian lempeng dasar dengan spesifikasi kuat dan berat. Hal di tujukan untuk menjadi penyeimbang dengan beban yang diangkat.

Di bagian atas tiang derek, ada roda gigi dan juga motor penggerak yang terletak di unit slewing yang memungkinkan derek untuk berputar.

Unit slewing sendiri terdiri dari jib (derek lengan horisontal) yang menggunakan troli untuk membantu mengangkut beban.

Ada juga motor penggerak derek yang terletak pada lengan mesin yang lebih pendek. Sistem katrol yang digunakan sebagai prinsip dasar derek bergerak dapat membantu mengangkat beban berat dengan tekanan yang minimal.

Jenis – Jenis Mobile Crane

Mobile Crane sendiri rupanya memiliki banyak macamnya loh, dibawah ini adalah beberapa Jenis Mobile Crane yang sering digunakan pada ranah publik, yuk simak :

1. Mobile Crane Hydraulic

Mobile Crane Hydraulic

Crane ini menggunakan sistem hydraulic, dengan system ini Crane memungkinkan untuk mengangkut beban yang lebih berat.

Biasanya, jenis crane ini digunakan untuk memindahkan trailer traktor atau peti kemas dengan beban yang berat. Crane ini bekerja dengan memanfaatkan kekuatan yang diberikan cairan di bawah tekanan.

Cairan ini biasanya dalam bentuk oli ringan atau air.

All-terrain Mobile Crane

All Terrain Mobile Crane

Jenis mobile crane ini dirancang untuk beroperasi dalam berbagai situasi dan kondisi tempat serta cuaca. Crane jenis ini dapat bergerak dengan mudah melalui permukaan pasir maupun bebatuan sama seperti permukaan aspal dan jalan raya.

Jenis ini dapat mengangkat variasi beban dari 40 hingga 1000 ton dan dapat mencapai ketinggian hingga 500 kaki.

Mobile crane Rough-terrain

Mobile Crane Rough Terrain

Jenis crane ini digunakan untuk mengakses dan melakukan pemindahan di area pengangkatan yang terbatas.

Jenis ini dapat menjangkau area tanah yang tidak rata dan di medan sulit.

Penopang pada crane ini berfungsi sebagai stabilisator pada saat pengangkatan material. Hydraulic boom dan hoist yang diterapkan pada alat ini juga memungkinkan untuk mengangkat beban berat ke ketinggian.

Crawler

Mobile Crane crawler dilengkapi dengan roda rantai pada bagian undercarriage yang berfungsi sebagai stabilisator dan mobilisator.

Jenis ini biasanya digunakan untuk kepentingan konstruksi bangunan, Crane ini juga tersedia dalam berbagai kapasitas pengangkatan termasuk konstruksi pondasi bangunan dengan kategori berat.

Carry-deck

Jenis carry-deck adalah mobile crane kecil dengan empat roda dan dilengkapi dengan rotating boom yang mampu berputar 360 derajat.

Terdapat pelat geladak datar diatas roda yang ideal digunakan untuk memindahkan material. Jenis ini dapat menjadi opsi utama untuk berbagai macam pekerjaan.

Crane ini dilengkapi dengan kontrol hydraulic penuh untuk pengoperasian yang mulus dan akurat.

Mengenal Resiko Bekerja Pada Ranah Konstruksi

Mengenal Resiko Bekerja Pada Ranah Konstruksi

Setiap pekerjaan pasti memiliki resiko, entah itu resiko dalam skala kecil ataupun resiko dalam skala besar tergantung dari jenis pekerjaan apa yang dikerjakan.

Meskipun begitu resiko tetaplah resiko, kita tentunya tidak ingin untuk karyawan kita mengalami accident pada saat bekerja bukan.

Tentunya kita tahu bahwa ranah konstruksi memiliki resiko kecelakaan yang cukup tinggi dibandingkan dengan ranah kerja lainnya.

Hal ini dikarenakan, karena mereka selalu berhubungan dengan benda tajam, bekerja pada ketinggian, dan juga kelistrikan.

Maka dari jangan heran jika angka kecelakaan mereka cukup tinggi, dari mulai kecelakaan kecil hingga kecelakaan besar.

Nah kali ini kita akan membahas tentang resiko pekerjaan pada ranah konstruksi, yuk simak apa saja resiko bahaya yang ada pada ranah konstruksi.

1. Terjatuh Dari Ketinggian

Terjatuh Dari Ketinggian

Terjatuh dari ketinggian merupakan kejadian dimana seseorang terjatuh dari tempat yang lebih tinggi dari seharusnya.

Hal ini dikarenakan pekerja konstruksi bukan hanya bekerja di bidang datar saja, melainkan juga harus bekerja di ketinggian seperti di gedung – gedung ataupun dengan menggunakan tangga.

Hal ini membuat mereka cukup rentan untuk terjatuh dari ketinggian, maka dari HSE Perusahaan dimana tempat mereka bekerja juga harus memberikan peralatan untuk mengamankan mereka.

Seperti contohnya dengan menyediakan body harness untuk digunakan pekerja, dan juga menyediakan Safety Nets untuk menangkap pekerja yang jatuh.

2. Terkena Aliran Listrik

Terkena Aliran Listrik

Resiko pekerjaan di bidang konstruksi selanjutnya adalah terkena aliran listrik, terkena aliran listrik adalah keadaan dimana tubuh dialirih oleh tekanan aliran listrik.

Jika hanya terkena aliran listrik kecil mungkin tidak terlalu berbahaya, karena hanya memberikan efek kejut saja. Namun jika kalian memiliki kondisi kesehatan seperti jantung misalnya, maka meskipun aliran listriknya kecil tetap memberikan resiko yang besar terhadap korban.

Jika aliran listrik nya besar maka hal ini tentunya akan sangat berbahaya, karena resikonya bisa saja hingga menjadi kematian.

Maka dari itu pihak Safety Perusahaan juga harusnya memberikan equipment atau peralatan untuk bekerja di ranah kelistrikan, misalnya menyediakan glove karet dan berbagai macam perlengkapan non konduktor lainnya untuk pekerja.

3. Tertimpa Material

Tertimpa Material

Resiko bekerja di konstruksi selanjutnya adalah tertimpa material, ketika melakukan sebuah pekerjaan tentunya diperlukan sebuah material.

Nah material tersebut biasanya akan dipindah kesana – kemari menggunakan alat berat seperti tower crane ataupun mobile crane.

Biasanya, tidak jarang terjadi malfungsi terhadap peralatan yang digunakan sehingga terjadi accident seperti  jatuhnya material.

Jika hanya material saja yang terjatuh, hal itu bukanlah masalah besar. Namun bagaimana jika material tersebut ternyata jatuh dan menimpa seseorang ?

Maka ini akan menjadi sebuah fatal accident, maka dari itu pekerja diharapkan untuk selalu untuk melakukan pengecekan sebelum melakukan sebuah pekerjaan.

Seperti contohnya melakukan pemeriksaan sesaat sebelum bekerja dan sesudah bekerja, kemudian melakukan pencatatan apakah ada kerusakan atau tidak pada equipment yang digunakan.

Tidak kalah pentingnya juga, Person In Charge juga harus memberikan informasi seputar lifting plan agar para pekerja bisa mengatur posisi aman saat terjadi perpindahan material.

4. Terjepit Beban

Area konstruksi memang tergolong cukup luas, namun ketika melakukan pekerjaan tentunya mereka juga akan memiliki resiko terjepit.

Salah satu contoh kasus yang paling umum adalah dimana saat melakukan kegiatan lifting untuk memindahkan barang, terkadang posisi pekerja terlalu berdekatan dengan material atau benda yang dipindahkan.

Bahkan terkadang mereka tidak aware dengan posisi mereka, sehingga mereka terjepit oleh material yang dipindahkkan.

5. Terbentur Beban

Resiko lainnya pekerjaan konstruksi lainnya adalah terbentur beban, hal ini biasanya terjadi ketika pekerja tidak melihat dimana area dia bekerja.

Biasanya mereka tidak aware dengan lingkungan sekitar sehingga ketika melakukan pekerjaan mereka terbentur beban.

Seperti contohnya adalah saat pekerja berjalan ke sebuah lokasi dan tidak melihat beban di suatu tempat sehingga pekerja tersebut terluka.

Nah diatas adalah beberapa contoh resiko bekerja pada ranah konstruksi, teman – teman perlu mengingat jika setiap pekerjaan memiliki resiko pekerjaan masing – masing.

Maka dari itu kita wajib untuk berhati – hati ketika melakukan sebuah pekerjaan, tentunya kita tidak ingin mengalami accident di tempat kerja bukan ?

Perlu di ingat masih ada keluarga yang menunggu kita dirumah, jadi kita dan semua tetap harus berhati – hati dalam bekerja.

Salam hangat untuk para Pekerja Safety Indonesia.

Peran Safety Nets untuk Keamanan Pekerja

Peran Safety Nets untuk Keamanan Pekerja

Apa itu Safety Nets

Safety Nets adalah sebuah jaring yang umumnya digunakan untuk membantu meredam sekaligus pengaman para pekerja yang bekerja pada ketinggian.

Termasuk juga mampu meredam berbagai macam kejatuhan dari berbagai macam benda ataupun puing yang terjadi selama proses konstruksii tersebut berlangsung.

Adapun Safety Nets tersebut terbuat dari bahan poly net, yang tebal dan kuat, sehingga mampu menahan beban berat.

Di pasaran sendiri, bahan seperti ini dijual dalam 2 varian warna, yaitu warna hijau dan warna biru. Warna ini dipilih, karena dilihat dari sisi psikologis, membuat siapa saja yang melihatnya jadi terasa nyaman.

Apa Manfaat Safety Nets Pada Proyek Konstruksi

Dalam membuat sebuah bangunan, keselamatan adalah hal yang paling utama dan menjadi concern semua orang.

Selain menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) secara lengkap, ada juga alat pelindung lainnya yang sebaiknya digunakan, terutama ketika membangun bangunan pencakar langit.

Adapun alat yang dimaksud adalah Safety Nets, dibawah ini adalah beberapa manfaat penggunaan Safety Nets pada Konstruksi Bangunan.

  1. Mampu menahan berbagai macam benda, agar tidak jatuh secara langsung dari atas, dan membahayakan orang-orang yang ada di bawahnya.
  2. Mampu menahan orang atau dalam hal ini pekerja yang jatuh dari ketinggian, agar tersangkut ke alat tersebut. Agar para pekerja selamat, dan tidak menderita cedera yang lebih serius, karena jatuh dari ketinggian.
  3. Alat yang satu ini juga dapat dijadikan sebagai ajang promosi perusahaan, atau yang lainnya. Caranya adalah dengan menaruh logo perusahaan, yang berukuran cukup besar, dan dipasang pada jaring safety net itu sendiri.
  4. Dipasangnya alat ini, juga mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang berlalu lalang di bawah atau di sekitar lokasi, tempat proyek gedung pencakar langit tersebut dibangun. Masyarakat jadi tidak perlu merasa was-was, akan benda-benda yang mungkin saja jatuh dari ketinggian, dan menimpa dirinya.
  5. Jaring seperti ini juga mampu menutupi gedung yang lebih rapi dari bagian luar. Sehingga yang akan terlihat hanyalah sisi luar jaringnya saja.
  6. Mampu memberikan informasi secara tidak langsung, akan jumlah lokasi lantai, dan keterangan lainnya dari gedung yang sedang dibangun itu sendiri.
  7. Mampu mengurangi terpaan angin secara langsung. Sehingga bangunan tersebut, dan orang-orang yang ada di dalamnya, tidak akan terkena angin tersebut secara langsung pula.

Pentingnya Penerangan Memadai Saat Bekerja

Pentingnya Penerangan Memadai Saat Bekerja

Pernahkah kalian melakukan pekerjaan disebuah tempat yang memiliki system pencahayaan yang kurang ?

Jika pernah, mungkin kalian akan merasakan kesusahan bukan saat melakukan pekerjaan tersebut ? ditambah lagi resiko kesehatan yang disebabkan oleh system pencahayaan yang tidak baik.

Penerangan yang buruk bukan berati yang gelap. Namun penerangan yang baik ditempat kerja adalah yang tidak menyilaukan, yang tidak berkedip, yang tidak menimbulkan bayangan kontras dan tidak menimbulkan panas.  Biasanya intensitas pencahayaan dinyatakan dalam satuan Lux.

Dalam bekerja tentunya pencahayaan ini sangat penting, sehingga dalam regulasi pemerintah telah dibuatkan standarisasi berkaitan tingkat pencahayaan untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu. Misalnya untuk penerangan di halaman dan jalan standar yang ditetapkan pemerintah yaitu setidaknya 20 lux.

Atau untuk pekerjaan yang sifatnya mengerjakan bahan-bahan yang kasar, atau pergudangan untuk menyimpan barang-barang besar dan kasar setidaknya perlu 50 lux. Semakin teliti maka semakin tinggi juga intensitas yang diperlukan namun tetap ada batasannya. Karena pencahayaan yang terlalu terang juga bisa membahayakan.

Penerangan yang buruk atau yang tidak sesuai dengan jenis pekerjaannya akan menimbulkan risiko pada pekerja seperti kelelahan mata, berkurangannya kemampuan mampu hingga kerusakan indera mata.

Di beberapa kondisi, penerangan yang buruk juga dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.  Oleh karena itu penting memastikan bahwa kita bekerja dengan penerangan yang baik. Aturan terkait pencahayaan bisa dilihat di Permenaker no 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja (halaman 61)

Baik bukan berarti sangat terang, buruk bukan berarti redup. Tapi baik adalah yang sesuai dengan kebutuhan kita.

Melindungi Pekerja Dari Bahaya Heat Stroke

Melindungi Pekerja Dari Bahaya Heat Stroke

Apa Itu Heat Stroke ?

Heat stroke merupakan kondisi ketika tubuh mengalami peningkatan suhu secara cepat hingga mencapai 40 derajat Celcius atau bahkan lebih.

Heatvstroke terjadi disaat seseorang menerima paparan suhu panas dari lingkungan sekitar di luar batas toleransi tubuhnya, misalnya saat cuaca sedang sangat terik.

Selain itu, olahraga atau aktivitas fisik berlebih juga bisa menjadi penyebab munculnya kondisi tersebut. Karena heat stroke merupakan kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan segara, maka penting bagi Anda untuk mengetahui tanda-tanda dari kondisi tersebut dan bagaimana cara menanganinya.

Tanda-Tanda Heat stroke yang Perlu Diketahui

Seseorang yang terkena heat stroke umumnya akan mengalami beberapa gejala berikut ini:

  • Peningatan suhu tubuh hingga suhu 40 derajat Celsius atau lebih.
  • Pusing.
  • Sakit kepala.
  • Kulit memerah dan mengering.
  • Tidak berkeringat walau suhu tubuh sedang tinggi.
  • Mual dan muntah.
  • Kelemahan otot dan kram.
  • Jantung berdebar kencang.
  • Perubahan perilaku, seperti kebingungan, linglung, gelisah, dan cepat marah.
  • Kejang.
  • Pingsan.

Jika seseorang mengalami tanda-tanda heatstroke di atas, segera berikan pertolongan pertama guna mencegah munculnya komplikasi serius yang bisa mengancam jiwa.

Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan Menangani Heatstroke

Berikut adalah pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat seseorang terkena heatstroke:

1. Pindahkan ke tempat yang lebih dingin

Saat terkena heatstroke, langkah awal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kondisi tersebut semakin parah adalah dengan pindah ke tempat yang lebih sejuk, misalnya di bawah pepohonan.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi paparan sinar matahari langsung yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Bila memungkinkan, lepaskan atau gantilah pakaian yang lebih nyaman.

2. Kompres seluruh tubuh

Apabila berpindah tempat tidak cukup membantu dalam menurunkan suhu tubuh akibat heatstroke, berikan kompres dingin pada tubuh.

Kompreslah tubuh penderita heatstroke dengan es batu, terutama di bagian leher, ketiak, dan selangkangannya. Bagian-bagian tubuh tersebut merupakan titik panas yang harus segera diturunkan suhunya. Selain itu, Anda juga bisa menyemprotkan air ke tubuh penderita untuk mempercepat proses penurunan suhu.

Namun jika heatstroke terjadi pada lansia, anak-anak, pasien dengan penyakit kronis, atau seseorang yang mengalaminya karena latihan atau olahraga berat, jangan lakukan kompres dengan es.

Namun jika heatstroke terjadi pada lansia, anak-anak, pasien dengan penyakit kronis, atau seseorang yang mengalaminya karena latihan atau olahraga berat, jangan lakukan kompres dengan es.

3. Berikan minum air putih yang banyak

Bila penderita heatstroke sadar, Anda juga perlu memberikannya minum air putih yang banyak. Pasalnya, saat heatstroke terjadi, tubuh akan memproduksi panas yang menyebabkan jumlah cairan tubuh berkurang. Bila kondisi ini dibiarkan, dikhawatirkan akan terjadi dehidrasi akut.

Namun, pastikan Anda tidak memberikannya minuman yang terlalu dingin, mengandung kafein, atau alkohol, karena justru akan memberikan efek negatif pada tubuh.

Tips Mencegah Heatstroke

Pada dasarnya, heatstroke adalah kondisi yang bisa diprediksi dan dapat dicegah. Ikutilah langkah-langkah berikut ini untuk mencegah heatstroke ketika beraktivitas di cuaca yang sedang panas terik:

  • Gunakan pakaian yang longgar, berwarna terang, dan berbahan ringan saat ingin keluar rumah.
  • Kenakan juga topi dengan tepian yang lebar.
  • Oleskan tabir surya ke kulit. Pilih tabir surya dengan SPF minimal 30.
  • Cukupi asupan cairan. Hal ini untuk mencegah dehidrasi.
  • Bijaklah dalam memilih waktu untuk beraktivitas di luar ruangan. Jika memungkinkan, tunda aktivitas berat di luar ruangan saat cuaca sedang panas terik. Ganti jadwal aktivitas tersebut ke pagi atau sore hari.

Heatstroke perlu segera ditangani. Jadi, jika Anda mengalami serangan heatstroke atau melihat seseorang mengalaminya, segera lakukan pertolongan pertama untuk menurunkan suhu tubuh. Bila pertolongan ini tidak cukup efektif menurunkan suhu tubuh dengan cepat, segera cari bantuan medis agar heatstroke tidak semakin parah.

Mengenal Tentang Keadaan Darurat & Cara Mengatasinya

Mengenal Tentang Keadaan Darurat & Cara Mengatasinya

Apa Itu Keadaan Darurat ?

Keadaan darurat adalah sebuah insiden atau kejadian tidak terduga yang bersifat membahayakan umat manusia, menganggu kelancaran operasional, ataupun mengakibatkan kerusakan fisik & lingkungan.

Dikarenakan efek dari keadaan darurat ini cukup tidak terduga, maka kita diharapkan untuk mampu mencegah dan menanggulangi keadaan darurat tersebut secara efektif, cepat, dan tepat agar akibat yang ditimbulkan pada keadaan darurat ini dapat ditekan sekecil mungkin.

Dibawah ini adalah beberapa contoh keadaan darurat meliputi :

  • Natural Disaster (Gempa bumi, Banjir, Gunung meletus, Badai, dll)
  • Ledakan
  • Kebakaran
  • Gangguan Keamanan (Terorism, Huru – hara, dll)
  • Kecelakaan

Bagaimana cara melindungi diri sendiri, karyawan dan kegiatan bisnis saat terjadi keadaan darurat?

Cara terbaik adalah dengan membuat perencanaan tanggap darurat sebagai langkah persiapan dan penanggulangan keadaan darurat. Hanya sedikit orang yang dapat berpikir secara jernih dan logis saat keadaan darurat terjadi, maka sangat penting bagi manajemen dan seluruh pekerja untuk merencanakan dan menerapkan prosedur tanggap darurat di perusahaan.

Dapat Anda bayangkan jika Anda sebagai pengusaha menjalankan sebuah bisnis dan tidak memiliki perencanaan tanggap darurat, hal ini terlalu berisiko jika Anda kehilangan segalanya hanya dalam semalam.

Hal apa saja yang harus ada dalam perencanaan tanggap darurat?

Ketika Anda mengembangkan perencanaan tanggap darurat di perusahaan, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengidentifikasi potensi bahaya yang kemungkinan terjadi di tempat kerja, yang dapat menimbulkan keadaan darurat. Jika Anda memiliki lebih dari satu area kerja dengan kegiatan berbeda-beda, maka setiap lokasi harus memiliki rencana tanggap darurat.

Menurut OSHA, perencanaan tanggap darurat minimal harus mencakup hal-hal sebagai berikut:

  • Prosedur pelaporan kecelakaan, kebakaran, atau keadaan darurat lainnya
  • Kebijakan dan prosedur evakuasi, mencakup jalur evakuasi,  tim evakuasi (floor warden) di setiap lantai, denah evakuasi atau sarana evakuasi lainnya.
  • Skema atau daftar nomor telepon penting yang harus dihubungi saat keadaan darurat
  • Prosedur tindakan darurat mulai dari pra kejadian, saat terjadi keadaan darurat, dan pasca kejadian.  Prosedur juga mencakup pembahasan tentang peralatan darurat, peralatan pemadam kebakaran, alarm, peralatan P3K, hingga prosedur emergency shutdown. Sistem emergency shutdown adalah suatu sistem yang digunakan dalam industri perminyakan sebagai sistem pelindung (safety) dari bahaya-bahaya seperti kebakaran, dan tekanan berlebih yang dapat menyebabkan ledakan. Biasanya sistem ini beroperasi apabila keadaan darurat dengan mematikan sistem proses.
  • Susunan tim tanggap darurat mencakup koordinator, tim evakuasi, petugas P3k, dan petugas lain yang diperlukan.

Penentuan lokasi tempat berkumpul (assembly point) dan prosedur pelaporan yang menyatakan bahwa semua pekerja sudah dievakuasi juga perlu dipertimbangkan.

Tips Pengoperasian Forklift Untuk Pekerjaan Aman

Tips Pengoperasian Forklift Untuk Pekerjaan Aman

Dibawah ini adalah beberapa tips sederhana untuk mengikuti dan memastikan pengoperasian forklift berjalan dengan aman.

Meskipun tips-tips ini sederhana dan cukup dasar mereka adalah titik awal yang baik untuk mendukung pedoman kesehatan dan keselamatan kerja .

1. Operator harus memenuhi syarat

  • Pengoperasian forklift harus dilakukan oleh individu yang telah dilatih dengan baik dan mengandung lisensi untuk mengoperasikan peralatan.

2. Pakaian yang memadai.

  • Perlu dipastikan bahwa operator mengenakan pakaian kerja keselamatan yang tepat; biasanya terdiri dari topi keras, sepatu keselamatan dan jaket hi-visibilitas.
  • Pakaian kerja harus pas dipasang, sebab kalau pakaian longgar dapat terjebak pada mesin.
  • Tidak beroperasi / tahan salah satu kontrol ketika tangan Anda memiliki lemak pada mereka; dapat menyebabkan mereka untuk meluncur turun dan menyebabkan kecelakaan.

3. Periksa Peralatan sebelum digunakan

  • Operator harus melakukan pemeriksaan rutin peralatan sebelum mengemudi. Beberapa hal yang harus diperiksa seperti kesalahan rem, kemudi, kontrol, perangkat peringatan, tiang dan ban.
  • Jika ada kerusakan atau masalah manajemen harus diberitahu dan dicatat, forklift tidak boleh dioperasikan jika belum diperbaiki.
  • Selalu mempertimbangkan ‘perjalanan ini akhir’ dari beban sebelum mengambilnya. Sebuah posisi yang nyaman dari beban dari pick up mungkin tidak nyaman untuk susun.

4. Memulai forklift

  • Untuk itu tujuan keselamatan  penting bagi operator untuk menggunakan langkah-langkah dengan benar dalam forklift.
  • Sebelum memulai forklift itu penting untuk memastikan semua kontrol peralatan berada dalam jangkauan dan posisi kursi dan cermin disesuaikan dengan kebutuhan operator.
  • operator tidak boleh memulai forklift sampai mereka benar duduk dengan sabuk pengaman mereka diikat dan seluruh bagian tubuh mereka aman dalam batas-batas operator kabin atau forklift.

5. Perhatikan lingkungan sekitarnya

  • Sementara operasi forklift Anda harus memperhatikan dan mengikuti aturan tempat kerja dan pedoman.
    operator hanya harus mendorong peralatan di jalan raya mesin yang ditunjuk.
  • Mengamati semua tanda, terutama mereka yang diizinkan beban lantai dan ketinggian clearance.
  • Menyadari ketinggian beban, tiang dan penjaga overhead forklift ketika masuk atau keluar gedung.
  • Hati-hati saat mengoperasikan forklift dekat tepi dermaga pemuatan atau ramp – forklift bisa jatuh ke tepi – menjaga jarak aman dari tepi.
  • Tidak beroperasi di piring jembatan, kecuali mereka dapat mendukung berat forklift dan beban.

6. Mengoperasikan pada kecepatan yang aman

  • Tidak pernah melanjutkan melewati batas kecepatan.
  • Mengambil sudut dan setiap bergantian perlahan untuk meminimalkan risiko tipping.
  • Membuat perubahan dalam arah atau berhenti setiap bertahap dan perlahan-lahan.

7. Hindari Bahaya

  • Menjauhi setiap benjolan atau tidak rata permukaan tanah bersama dengan kondisi licin.
  • Menjauhi obyek tanah yang longgar yang dapat menyebabkan hilangnya kontrol atas peralatan atau beban untuk bergerak di sekitar.
  • Gunakan tanduk ketika mendekati sudut atau pintu / pintu masuk dan di sekitar orang untuk mengingatkan pejalan kaki atau operator forklift lain dari keberadaan Anda untuk menghindari tabrakan yang tidak perlu.
  • Menjaga jarak aman dari truk lain dalam kasus mereka bergerak dengan cara yang tak terduga.
  • Pastikan bahwa Anda selalu memiliki cukup ruang untuk berhenti dengan aman.

8. Pastikan beban Anda stabil dan aman

  • Periksa beban hati-hati sebelum memindahkan mereka untuk stabilitas dan kerusakan.
    Hal ini penting untuk memastikan bahwa beban miring ke belakang dengan garpu duduk rendah sementara mengangkut dalam rangka meningkatkan stabilitas truk.
  • Memeriksa setiap benda di atas kepala sebelum mengangkat atau menumpuk beban.
  • Jangan mengangkat atau memindahkan beban yang tidak aman atau stabil.
  • Pastikan beban yang benar ditumpuk dan diposisikan di kedua garpu.
  • Stack beban pada pallet atau skid aman dan benar.
  • Gunakan mengamankan langkah-langkah seperti tali atau binding jika diperlukan.

9. Pastikan Anda memiliki visibilitas yang jelas

  • Pengoperasian forklift secara terbalik ketika meningkatkan visibilitas; kecuali ketika bergerak naik landai.
    Hal ini penting untuk memastikan Anda dapat melihat memeras jelas di mana Anda memposisikan beban Anda.
  • Jika visibilitas miskin tidak melanjutkan mengemudi; dalam beberapa keadaan Anda mungkin perlu pembantu lookout untuk membantu Anda.

10. Forklift adalah untuk Membawa Banyak hanya

  • Operator tidak harus membiarkan orang lain naik pada peralatan kecuali kursi lain dilengkapi dengan aman untuk forklift untuk kedua orang.
  • Jika seseorang harus diangkat, hanya menggunakan platform kerja terpasang dan kandang dan ikuti petunjuk pengoperasian forklift yang sesuai.

11. Jauhkan orang tidak berkepentingan pada wilayah kerja

  • Jangan otorisasi siapa pun untuk berdiri atau berjalan di bawah beban atau mesin forklift – Beban bisa jatuh menyebabkan cedera atau kematian.
  • Jauhkan tangan dan kaki yang jelas dari anggota lintas tiang – Cedera serius dapat disebabkan jika tiang diturunkan sementara tangan Anda di atasnya.

12. Mengemudi di area Landai

  • Ketika mengemudi bergerak landai ‘dalam arah depan dan ke bawah landai secara terbalik, terutama saat membawa beban.
  • Jangan memuat atau membongkar barang atau menghidupkan sementara pada sebuah lereng.

13. Pastikan forklift tidak Over-loaded

  • Jangan menggunakan ujung garpu sebagai tuas untuk menaikkan beban berat.
  • Jangan mendorong beban dengan ujung garpu.
  • Mengetahui kapasitas forklift dan lampiran yang digunakan dan tidak pernah melebihi kapasitas ini.
  • Kelebihan dapat menyebabkan ban belakang akan dibangkitkan dari tanah dan dapat menyebabkan forklift ke ujung atas.

14. Pastikan Load didistribusikan secara merata

  • Jangan mengangkat atau memindahkan beban kecuali kedua garpu sepenuhnya di bawah beban.
  • Jangan mengangkat beban dengan satu garpu. Gunakan palet dan meluncur yang dapat menahan berat beban.
  • Jangan menggunakan rusak, cacat atau membusuk palet untuk menahan beban.

15. Pengisian

  • Sebuah forklift harus mengisi bahan bakar di lokasi khusus yang ditunjuk.
  • Matikan forklift.
  • Untuk forklift mesin IC, tidak ada api atau percikan api terbuka yang diizinkan, dan pengisian bahan bakar harus dilakukan di area yang berventilasi baik.

16. Ketika berakhir Pergeseran

  • Setelah digunakan memastikan forklift diparkir di daerah yang ditunjuk atau diberi kuasa.
  • Sepenuhnya menurunkan garpu ke lantai dan menerapkan rem parkir.
  • Putar forklift “off” dan menghapus kunci.
  • Jangan biarkan berjalan forklift sementara tanpa pengawasan.

Pentingnya Melakukan Maintenance Rutin pada Peralatan

Pentingnya Melakukan Maintenance Rutin pada Peralatan

Peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasional sebuah usaha bisnis tentunya memerlukan perawatan atau maintenance. Peralatan ini sudah bekerja dari sekian waktu.

Perusahaan harus mementingkan perawatan dan pemeliharaan peralatan. Maintenance peralatan diadakan juga tentu untuk kepentingan perusahaan.

Perusahaan tentu menginginkan produktivitas yang lebih. Jika peralatan tidak mendapat maintenance yang baik, nantinya alat-alat tersebut mengalami kerusakan dan justru akan menghambat produktivitas perusahaan.

Sebelumnya, mari terlebih dahulu mengenal maintenanceMaintenance yang dimaksud di sini adalah suatu kegiatan untuk merawat atau memelihara dan menjaga mesin/peralatan tetap pada kondisi yang baik supaya dapat digunakan untuk melakukan produksi sesuai yang direncanakan.

Maintenance adalah kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan (retaining) dan mengembalikan (restoring) mesin ataupun peralatan kerja ke kondisi yang terbaik sehingga dapat melakukan produksi dengan optimal.

Jika mesin/peralatan diminimalisir kerusakannya, tentu akan berpengaruh pada produktivitas, kualitas, efisiensi, yang dapat menguntungkan perusahaan.

Kegiatan maintenance di antaranya meliputi:

  • Pemeriksaan (checking)
  • Meminyaki (lubrication)
  • Perbaikan (repairing)
  • Penggantian suku cadang (spare part)

Dalam kegiatan maintenance terdapat beberapa jenis pula yang dikategorikan sesuai dengan waktu dan kondisinya, jenis- jenis maintenance (perawatan) ini di antaranya:

1. Breakdown Maintenance (Perawatan saat terjadi kerusakan)

Breakdown maintenance ini adalah perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan kerja, yang menyebabkan mesin tersebut tidak dapat beroperasi secara normal atau terhenti secara total di waktu yang mendadak. Sebaiknya, breakdown maintenance ini dihindari karena dapat mengakibatkan kerugian dari tidak beroperasinya peralatan/mesin ini. Jika peralatan tidak dapat digunakan tentu perusahaan juga tidak dapat produktif.

2. Preventive Maintenance (Perawatan Pencegahan)

Preventive maintenance ini sering disebut dengan preventative maintenance ini adalah termasuk maintenance pencegahan, dilakukan ketika belum terjadi kerusakan. Biasanya dilakukan pengecekan secara berkala, dilakukan penjadwalan untuk pengecekan (inspection) dan pembersihan (cleaning) atau pergantian suku cadang secara rutin dan berkala.

Preventive maintenance terdiri dari dua jenis, yaitu:

a. Periodic Maintenance (perawatan berkala)

Periodic maintenance biasanya adalah perawatan rutin yang terjadwal, yang biasa dilakukan adalah pembersihan mesin, inspeksi mesin, meminyaki mesin, dan juga penggantian suku cadang jika ada perlu diganti menghindari kerusakan mesin yang mendadak dan mengakibatkan mesin tidak dapat beroperasi. Periodic maintenance biasanya dilakukan dalam waktu harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan.

b. Predictive Maintenance (Perawatan Predictive)

Predictive maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan sebelum terjadinya kerusakan total. Predictive maintenance akan memeriksa melalui analisa trend perilaku mesin/ peralatan kerja. Dengan analisa trend ini dapat memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada mesin di komponen tertentu. predictive maintenance akan lebih melihat pada kondisi mesin.

3. Corrective Maintenance (Perawatan Korektif)

Corrective maintenance adalah perawatan yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi penyebab kerusakan lalu memperbaiki sehingga mesin bisa digunakan kembali secara normal.

Corrective maintenance biasanya dilakukan pada mesin- mesin yang beroperasi secara upnormal yaitu mesin yang masih bisa digunakan tetapi tidak optimal.

Perawatan mesin-mesin di atas tentu dilakukan demi kepentingan sebuah perusahaan untuk terus bisa produktif, namun selain itu memiliki tujuan diantaranya dapat memperpanjang usia mesin, atau peralatan kerja, berkurangnya downtime, menjaga keselamatan karyawan yang menggunakan, pencegahan kerusakan berat yang mengakibatkan biaya lebih tinggi.

Dengan menjaga mesin tetap stabil perusahaan tentu akan lebih mendapatkan banyak benefit dan menghindari resiko-resiko yang tidak diinginkan.

Potensi Metaverse Pada Dunia Pendidikan

Potensi Metaverse Pada Dunia Pendidikan

pada tanggal 28 Oktober 2021, CEO perusahaan Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaannya berubah nama menjadi ”Meta”. Perubahan nama ini bukan hanya sekadar rebranding saja, melainkan karena Mark Zuckerberg ingin perusahaannya lebih fokus ke pengembangan teknologi masa depan yang disebut sebagai ”metaverse”. Dalam presentasi yang diunggah di channel YouTube resmi Meta, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa metaverse akan membawa manusia merasakan sensasi baru di mana kita dapat merasakan hidup di dunia virtual. Dalam dunia virtual tersebut kita bisa bekerja, berbelanja, bermain, dan melakukan banyak hal yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya.

Pertanyaan besarnya adalah, apa itu metaverse? Istilah metaverse pertama kali digunakan dalam novel berjudul Snow Crash yang ditulis oleh Neal Stephenson dan diterbitkan tahun 1992. Dalam novel tersebut digambarkan bahwa manusia dapat menikmati sebuah dunia virtual yang berbeda dengan dunia nyata. Jadi intinya, dengan bantuan perangkat seperti virtual reality (VR), magic gloves, dan controller, kita akan dibawa ke dalam dunia virtual tiga dimensi. Hal ini membuat kita seolah-olah meninggalkan dunia nyata dan masuk ke dalam dunia fantasi. Sebuah film garapan Steven Spielberg dengan judul Ready Player One tampaknya dapat menjadi gambaran bagaimana jika teknologi metaverse ini sudah diaplikasikan secara massal.

Tidak hanya Facebook yang mendeklarasikan akan mengembangkan metaverse, perusahaan teknologi raksasa seperti Microsoft juga turut serta dalam pengembangan metaverse. Terdapat juga platform game seperti Roblox dan Fortnite yang siap terjun ke metaverse. Proyek metaverse ini tentu adalah proyek raksasa di mana akan mengubah hidup kita yang sekarang ”dikendalikan” oleh berbagai media sosial berbentuk dua dimensi ke arah dunia virtual berbentuk tiga dimensi.

Peluang dan Ancaman

Dunia pendidikan tidak dapat menolak kemajuan teknologi. Justru kita wajib memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut sebagai alat untuk melakukan kegiatan yang positif. Dengan adanya pengembangan metaverse oleh perusahaan-perusahaan teknologi raksasa, maka dunia pendidikan mau tidak mau harus menyiapkan diri menyambut teknologi tersebut. Metaverse (jika memang berhasil dikembangkan) akan menjadi dejavu ketika internet dulu juga mulai masuk dalam dunia pendidikan.

Metaverse suatu saat akan membuat guru sejarah tidak perlu membawa peserta didiknya ke museum di dunia nyata. Peserta didik tinggal diajak masuk ke metaverse yang di sana sudah tersedia museum virtual tiga dimensi. Sebagai contoh yang lain, dalam pelajaran geografi, guru dapat mengajak peserta didik melihat peristiwa gunung meletus, bahkan bisa juga sekaligus melakukan wawancara kepada ahli vulkanologi secara virtual. Metaverse akan menjadikan pelajaran yang sebelumnya hanya bisa dilihat dalam dua dimensi, menjadi sebuah pengalaman yang lebih nyata. Peserta didik dibawa keluar dari dimensi abstrak menuju sebuah realitas virtual.

Metaverse mungkin akan membuat seluruh aktivitas dalam dunia pendidikan nantinya dapat dilakukan dalam dunia virtual. Sekolah akan dibangun di dunia virtual, kelas-kelas akan terdapat di dunia virtual, pembelajaran dilakukan secara virtual, bahkan administrasi sekolah juga dapat dilakukan secara virtual. Metaverse membuat kita dapat melakukan apa pun tanpa harus bertemu secara langsung. Jika hal ini terjadi, tentu menjadi sebuah disrupsi bagi dunia pendidikan masa kini. Sebuah angan-angan yang sangat menarik, sekaligus juga sangat mengerikan.

Jika semua kegiatan dalam dunia pendidikan dilakukan secara virtual, dampak negatif yang dapat dirasakan secara langsung tentu saja dari segi kesehatan. Seorang perempuan bernama Joanna Stren yang melakukan uji coba menggunakan virtual reality dan masuk dalam metaverse selama 24 jam, mengaku bahwa dia mengalami gejala kepala pusing dan mata sakit. Menurut Jak Wilmot yang pernah satu minggu merasakan hidup di dunia virtual mengatakan bahwa metaverse membuat kita kehilangan ”energi alam” yang sebenarnya adalah bagian dari hidup kita. Jadi, bisa dibayangkan jika kita berhari-hari menggunakan alat tersebut.

Selain dampak dari segi kesehatan, metaverse akan menghilangkan kehangatan sosial yang seharusnya bisa dirasakan ketika manusia melakukan interaksi dengan manusia lainnya secara langsung. Bagaimanapun juga, dunia virtual bukanlah dunia nyata. Dunia nyata sebenarnya adalah tempat kita hidup sekarang ini di bumi, bukan di metaverse. Bisa jadi seorang guru nanti tidak akan pernah mengenal secara langsung peserta didik yang telah dia ajar selama berbulan-bulan. Bisa jadi pembelajaran hanya sekadar formalitas saja tanpa menjadikan manusia menjadi manusia yang sesungguhnya.

Sebuah Refleksi

Perkembangan teknologi bagaimanapun juga tidak bisa kita cegah. Kita hanya perlu bijak dalam menggunakan teknologi tersebut sehingga membawa manfaat sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia, khususnya dalam bidang pendidikan. Pada awal tahun 2000-an dunia pendidikan begitu takut jika internet akan merusak, bahkan pada tahun-tahun tersebut, handphone merupakan barang haram bagi peserta didik, siapa yang membawa maka siap-siap untuk disita.

Sekarang, setelah berjalan satu dekade, semua teknologi yang dulu tampaknya sangat mengerikan, justru bisa dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Dunia pendidikan tidak bisa melarang kemajuan zaman, dunia pendidikan hanya bisa membuat regulasi tentang bagaimana memanfaatkan teknologi ke arah yang positif.

Perkembangan teknologi, termasuk metaverse, hakikatnya hanyalah sebuah cara, tidak bisa dijadikan esensi kehidupan. Dalam pandangan penulis, sekolah fisik dan semua kegiatan di dalamnya juga tidak akan digantikan oleh metaverse. Metaverse hanya akan menjadi alat bagi dunia pendidikan untuk membuat pelayanan lebih baik lagi tanpa harus menghilangkan semua yang ada di dunia nyata. Bagaimanapun juga dunia pendidikan bertujuan memanusiakan manusia, bukan memvirtualkan manusia.

Mengenal Perbedaan Safety Man dengan Safety Officer

Mengenal Perbedaan Safety Man dengan Safety Officer

Banyak orang yang bingung dan menganggap bahwa safety men sama dengan safety officer. Padahal, perbedaan safety man dan safety officer sangatlah menonjol, terlebih lagi di bagian job desk atau fungsinya. Dari pada berlama – lama berikut ini perbedaan antara safety men dan safety officer.

Pengertian dan job desk safety man

Safety man sendiri adalah salah satu bagian dari profesi Health Safety & Environmental. Di mana organisasi ini merupakan salah satu ujung tombak dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman. Dengan begitu, tenaga kerja pada perusahaan tersebut tidak mengalami cedera atau luka dan bahkan penyakit akibat dari pekerjaan mereka. Adapun beberapa job desk yang dimiliki oleh safety men, seperti berikut ini.

  1. Melakukan inspeksi di tempat kerja. Memastikan tempat kerja dalam kondisi aman.
  2. Melakukan intervensi K3. Observasi terhadap perilaku-perilaku tidak aman.
  3. Ikut aktif dalam safety toolbox meeting dan memberi masukan terhadap isu-isu K3 di lapangan.
  4. Ikut berpartisipasi dalam memadamkan api bila terjadi kebakaran
  5. Melaporkan segera ke safety officer/supervisor bila terjadi kecelakaan kerja.
  6. Memberikan dukungan atau bantuan pada team penyelidik sebagimana mestinya.

Divisi yang satu ini juga memilii beberapa tanggung jawab. Salah satunya adalah memastikan bahwa program K3 sudah dilaksanakan secara efektif. Dengan begitu, kerugian dan kecelakaan kerja bisa dihindari. Selain itu, safety man juga bertugas dalam mencegah tindakan apapun yang bisa menyebabkan kecelakaan kerja terjadi.

Safety man sendiri lebih banyak bertugas pada suatu proyek. Di mana tingkat kecelakaan yang paling sering terjadi. Maka dari itu, safety man bertugas untuk melakukan pengecekan dan pengontrol akan suatu proyek tersebut agar aman dan kerugian perusahaan bisa dihindari.

Pengertian dan job desk safety officer

Safety officer merupakan orang yang bertanggung jawab akan keselamatan kerja suatu perusahaan. Walaupun memang kecelakaan kerja suatu perusahaan sangat minim terjadi. Namun setiap perusahaan harus memiliki safety officer. Selain itu, ada beberapa tugas dan tanggung jawab yang harus dimiliki oleh safety officer, seperti berikut ini :

  1. Mengenalkan keselamatan kerja

Tugas utama dari safety officer adalah mengenalkan tentang K3 yakni Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada karyawan baru. Oleh karen itu menjadi safety officer juga harus memiliki kemampuan marketing. Pasalnya hal ini dilakukan agar karyawan baru bisa di bujuk untuk menaati semua keselamatan kerja pada perusahaan tersebut.

  1. Sebagai informan

Safety officer merupakan sumber informasi bagi semua karyawan yang ada di dalam perusahaan tersebut. Mereka harus mampu menjawab semua pertanyaan yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.

  1. Pemeriksaan kerja

Safety officer juga memiliki pekerjaan untuk melakukan pemeriksaan kerja. Bahkan, mereka juga tidak segan – segan untuk menegur karyawan yang tidak mematuhi peraturan. Setelah itu, safety officer akan membuat laporan.

  1. Investigator

Safety officer merupakan orang yang berperan sebagai penyelidik. Di mana mereka memiliki tanggung jawab menyelidiki apa penyebab terjadinya suatu kecelakaan di tempat kerja tersebut.

Tugas dan tanggung jawab dari safety officer sendiri adalah memastikan bahwa tempat kerja merupakan tempat yang aman dan nyaman. Selain itu, safety officer juga harus selalu siaga akan segala kemungkinan  yang terjadi.

Safety officer juga harus memastikan bahwa setiap divisi dalam perusahaan mendapatkan instruksi yang benar akan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Berbeda dengan safety man, safety officer lebih banyak ditempatkan di kantor. Bahkan mereka seringkali bertugas sebagai pengawas karyawan.

Demikian perbedaan safety man dan safety officer. Jika dilihat sekilas memang tidak ada bedanya. Sebenarnya tujuan utama dari kedua devisi tersebut adalah membuat perusahaan sebagai tempat yang aman dan nyaman. Selain itu, memastikan bahwa kecelakaan kerja tidak terjadi.

Persamaan lainnya dari perbedaan safety man dan safety officer adalah dasar – dasar yang harus mereka ketahui. Adapun beberapa materi dasar untuk menjadi safety man atau safety officer, seperti program dan dasar K3, peraturan perundangan K3, identifikasi bahaya dan penilaian resiko, alat perlindungan diri, analisa kerja aman, keselamatan berkendara, sistem manajemen K3, prosedur keadaan darurat, penangan bahan kimia, pengenalan operasi pengangkatan, sistem pelindung kebakaran dan api serta masih banyak lagi.